» » Film Karya Gemma

Film Karya Gemma

Penulis By on Minggu, 16 November 2014 | No comments
















 Ada yang beda pada pekan madaris ke 16 di desa Gunung jati kec. Bojong kab. Tegal, pada malam terahir atau malam minggu 25 Oktober 2014, atas inisiatif Cah Blimbing Community (CBC) Desa Gunung jati dan peran serta GEMMA Babakan, di panggung  4 atau sebelah utara perempatan desa Gunung jati diputar berbagai film documenter dengan menggunakan sebuah proyektor.

 Dari tuan rumah CBC Gunung jati, di putar video pelaksanaan pekan madaris 16 dan kegatan – kegiatan yang diselenggarakan oleh CBC seperti pengajian dan video gambus dari Pemalang.

Sedangkan dari GEMMA TV menayangkan berbagai macam film documenter dan SM (Sinetron Mini). Pengunjung tampak tertawa terpingkal-pingkal saat menyaksikan video yang diputar,khususnya video lomba gebug bantal pada saat imtihan madrasah Miftahul Abror Babakan, hampir semua penonton tidak dapat menahan gelak tawa karena banyak adegan dimana  seorang peserta belum digebug namun sudah terlebih dahulu jatuh ke lombang(red,kubanagn lumpur), atau menggebug lawan malah dia sendiri yang jatuh. Tidak sampai disitu,perut penonton masih dikocok saat pemutaran video humor Walibung (Waklab dan Wakyad Belih Nyambung) yang diperankan oleh pemuda Gemma, dimana ada miss komukasi  antara kedua orang tersebut dengan kawannya yang sudah sukses, saat meminta saran agar bisa sukses, Durmad nama temannya yang sukses menyuruh untuk kerja keras banting tulang dan peras keringat, namun kedua Wak-wak malah sibuk membanting tulang kambing dan memeras keringat sendiri hingga seember.

Selain film humor,Gemma juga memutar sinetron mini yang diperankan oleh murid Madrasah Diniyah Ulya (MDU) dan alumni Madrasah Miftahul Abror Babakan, murid MDU membuat sinetron Nenenkku Pahlawanku,mungkin kisah seperti ini sering terjadi di sekitar kita atau bahkan kita sendiri mengalaminya, dimana dikisahkan seorang anak remaja yang mempunyai nenek yang cacat tidak bisa berjalan, si anak sering kali disuruh oleh kedua orang tuanya agar memandikan,menyuapi,menemani neneknya yang sudah tua renta, dan sudah menjadi kodrat ilahi mungkin, saat seseorang menginjak usia senja kadang kehidupanya kembali seperti laksana seorang anak kecil dan pelupa. Karena kekurang tahuanya hingga  si anak sering berlaku kasar kepada si nenek. Namun ahirnya si anak sadar setelah dinasehati dan diberitahu orang tuanya bahwa neneknya lumpuh karena dahulu saat si anak masih bayi, rumah mereka kebakaran dan neneknya lah yang menyelamatkan dirinya  dengan terjun dari lantai dua karena panik pada kobaran api, mulai saat itulah neneknya menjadi lumpuh. Setelah di jelaskan demikian si anakpun ahirnya sadar, dan mulai merawat neneknya dengan penuh kasih sayang.

Jika film di atas dengan durasi pendek, Sinetron mini dengan judul CKW atau Cinta Kepentog Weton durasinya panjang, di ambil dari cerita nyata dengan tambahan skenario,di kisakan ada dua sejoli yang saling mencintai dan sudah empat tahun menjalin cinta, namun ketika sang cowok akan mengungkapkan hubungan mereka secara serius kepada orang tua cewek, ternyata hari kelahiran bapak,ibu dan kedua pasangan asmara tersebut sama yakni hari Sabtu, dan mungkin karena masih ada adat di masyarakat jika terjadi kesamaan hari lahir atau bahasa primbonnya Perang besan maka tidak boleh melaksanakan pernikahan,sehingga hubungan selama empat tahunpun kini Cuma menjadi kenangan yang tak akan terlupakan.

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya